amaliyahamaliyahApa itu pandemi covid-19 ?

COVID-19 adalah penyakit akibat infeksi virus severe acute respiratory syindrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan Coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Virus corona muncul pertama kali di Wuhan China, pada akhir tahun 2019.Virus ini ditemukan oleh seorang dokter perempuan yang bernama Zhang Jixian (Suara.com) dan pada permulaan tahun 2020 virus ini merambah ke berbagai negara termasuk Indonesia.

Menurut (Edgar Dalle) Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

Munculnya virus ini, menyebabkan manusia merubah berbagai aspek kehidupanya, mulai dari aspek bekerja, belajar bahkan aspek sosialisasi dengan lingkunganpun berubah. Karena dahsyatnya virus tersebut, manusia menjadi takut bersosialisai, timbul perasaan cemas dan curiga, banyak mengurung diri di rumah, takut bertemu orang lain, harus sering mencuci tangan, keluar rumah harus memakai masker, pulang dari bepergian harus segera ganti baju dan dicuci agar virus yang menempel segera mati.

Dalam dunia pendidikan adanya pandemi covid 19 ini, mengharuskan seluruh elemen beradaptasi, para guru dan seluruh jajaran lembaga pedidikan menyesuaikan diri, karena pola pembelajaran juga harus berubah, yang tadinya siswa hadir ke sekolah face to face kemudian harus belajar dari rumah dengan cara daring. Tidak hanya lembaga pendidikan tingkat SMA, namun semua aspek, mulai dari Paud, SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi. Peserta didik ataupun mahasiswa harus memiliki handphone (HP) yang mampu digunakan untuk pembelajaran, yang tadinya HP kentang tidak masalah, namun sekarang harus menggunakan android dengan berbagai macam fitur untuk pembelajaran. Banyak orang tua yang kebingungan dengan perubahan ini karena harus mendampingi putra putrinya belajar, harus memikirkan kuota, upgrade aplikasi, belum lagi adanya perubahan perekonomian keluarga yang terjadi selama pandemi ini.

Guru juga tidak kalah sibuk seperti orang tua, guru juga harus memiliki HP android yang siap dengan kuota untuk pembelajaran, baik guru honorer dengan gaji pas-pasan ataupun guru PNS, aplikasi-aplikasi yang tadinya tidak dikenal, sekarang bermunculan untuk dikenal agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan siswa juga mampu memahami isi pembelajaran walau secara daring. Hal ini membuat guru dituntut untuk menguasai teknologi agar pembelajaran berjalan lancar.Guru juga tidak kalah sibuk seperti orang tua, guru juga harus memiliki HP android yang siap dengan kuota untuk pembelajaran, baik guru honorer dengan gaji pas-pasan ataupun guru PNS, aplikasi-aplikasi yang tadinya tidak dikenal, sekarang bermunculan untuk dikenal agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan siswa juga mampu memahami isi pembelajaran walau secara daring. Hal ini membuat guru dituntut untuk menguasai teknologi agar pembelajaran berjalan lancar.

Pemerintah juga mengatur berbagai cara untuk mencegah agar pandemi tidak menyebar ke seluruh masyarakat maka diadakan PPKM, dengan berbagai aturan pengetatan, diantaranya dilarang bepergian, berwisata, silaturahmi, menyelenggarakan acara hajatan bahkan beribadah di masjid atau tempat ibadah lain demi mencegah penyebaran wabah virus covid 19. Pemerintah juga mengatur berbagai cara untuk mencegah agar pandemi tidak menyebar ke seluruh masyarakat maka diadakan PPKM, dengan berbagai aturan pengetatan, diantaranya dilarang bepergian, berwisata, silaturahmi, menyelenggarakan acara hajatan bahkan beribadah di masjid atau tempat ibadah lain demi mencegah penyebaran wabah virus covid 19.

Sungguh Allah swt menunjukkan kuasanya, karena hadirnya wabah ini merupakan peringatan atau ujian bagi seluruh makhluk bumi agar kembali pada jalan Allah SWT. Sebelum masa pandemi, mamusia sibuk dengan segala aktifitasnya, tanpa batasan waktu, dengan adanya pandemi manusia harus menyesuaikan diri. Para siswapun juga harus menyesuaikan diri, baik dalam belajar di rumah maupun dalam pembelajaran, pandemi jangan jadikan hambatan untuk belajar, dengan pandemi justru lebih semangat dalam belajar, karena waktunya lebih banyak, tidak seperti pembelajaran luring, waktunya banyak digunakan di sekolah.

Marilah masa pandemic ini digunakan sebagai kesempatan untuk instropeksi diri, memperbaiki kesalahan – kesalahan yang tak sengaja, agar kembali ke jalan Allah, karena harta, jabatan semuanya adalah titipan Allah SWT, maka wabah atau pandemi ini jangan dipandang sebagai suatu kerugian, namun suatu keuntungan. Keluarga yang tadinya berjauhan pada akhirnya bisa berkumpul, beribadah bersama keluarga, bisa mendampingi putra putri dalam belajar juga banyak waktu yang tersedia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah berfirman dalam Surat Asy-Syura 42 : 30 yang berbunyi :

Screenshot 31Screenshot 31

Artinya : Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Screenshot 32Screenshot 32

Artinya : Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi).

 

Penulis: Amaliyah, S.Ag.,  guru PAI SMA Negeri 1 Rambang Purbalingga

 

Komentar